KOMPAS.com - Tanpa diutak-atik sekalipun, Google Glass sudah dipandang sebagaigadget yang mengancam privasi oleh sebagian orang. Apalagi jika mampu mengambil gambar secara otomatis tanpa diketahui penggunanya.Itulah yang dimungkinkan oleh sebuah aplikasi "spyware" buatan dua peneliti Universitas Politeknik Negeri California, Mike Lady dan Kim Paterson. Google Glass yang dipasangi program ini akan mengambil foto setiap 10 detik secara otomatis, tanpa indikasi apapun.Sebagaimana dikutip dari ArsTechnica, virus pengintip yang menyamar sebagai aplikasinote-taking bernama "Malnote" tersebut menangkap pemandangan yang dilihat oleh pemakai Glass lalu mengunggah gambarnya ke internet. Sementara itu, si empunya perangkat tak akan sadar dirinya sedang dijadikan alat pengintip untuk livestreaming. Kedua penciptanya tahu persis bahwa hal tersebut melanggar peraturan Google soal pembuatan aplikasi untuk Glass. Toh, mereka tetap bisa membuat spyware ini dan memasangnya di kacamata pintar itu. Google memang menyeleksi judul-judul yang masuk ke toko aplikasi khusus Glass (MyGlass) dengan ketat, namun Malnote sempat bisa mejeng di Google Play Store dan bisa dipasang melalui "sideloading".Untungnya, Malnote hanya dibuat sebagai proof-of-concept alias demonstrasi. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa spyware tersebut kembali menggarisbawahi kekhawatiran soal privasi orang-orang di sekeliling pemakai Google Glass .Sebelum ini, pada tahun 2013 lalu, analis firma sekuriti Lookout menunjukkan metode instalasi malware pada Google Glass hanya dengan menggunakan QR-code. Lalu, developer Jay Freeman menemukan bahwa Glass ternyata bisa di-root dan diambil alih sepenuhnya.
Terima kasih telah membaca artikel tentang
Terjangkit Malware, Google Glass Jadi Alat Intip di blog
Syafar Share jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terkait :
"Heartbleed" Perlambat Kerja InternetKOMPAS.com - Upaya untuk memperbaiki masalah yang diakibatkan oleh Heartbleed dapat memperlamba… Read More...
Smartfren Rilis 4 Andromax di Bawah Rp 1,5 JutaJAKARTA, KOMPAS.com - Smartfren hari Rabu (16/4/2014) meluncurkan empatsmartphone Andromax… Read More...
XL dan Axis Resmi Jadi Satu PerusahaanJAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan telekomunikasi XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia kini telah… Read More...
Di Indonesia, Tiang Lampu Jalan Bisa Jadi BTS MiniJAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan penyedia infrastruktur dan layanan telekomunikasi Ericsson men… Read More...
Snapdragon 810, Prosesor 64-bit Terkuat dari QualcommKOMPAS.com - Tak lama setelah memperkenalkan duet prosesor 64-bit Snapdragon 610 dan 615 pada M… Read More...
Isi Ulang Tiket Commuter Line Bisa dengan IndosatJAKARTA, KOMPAS.com - Indosat menjadi perusahaan telekomunikasi pertama yang menjalin kemitraan… Read More...
Terjangkit Malware, Google Glass Jadi Alat IntipKOMPAS.com - Tanpa diutak-atik sekalipun, Google Glass sudah dipandang sebagaigadget yang … Read More...
HP Ramaikan Pasar Gadget Android IndonesiaKOMPAS.com - Hewlett-Packard (HP) memang pemain besar dalam industri komputer pribadi. Tetapi d… Read More...
Mark Zuckerberg Ingin WhatsApp seperti FacebookKOMPAS.com — Aplikasi pesan instan WhatsApp telah diakuisisi oleh Facebook pada Februari 2014. … Read More...
Bill Gates Bukan Lagi "Penguasa" Microsoft
KOMPAS.cmo -- Untuk kali pertama dalam sejarah Microsoft, pendirinya, Bill Gates, tidak lagi m… Read More...
Kata Share | Mas Sehat | Ston SEO Responsif Blogger Template
Suka artikel ini? Bagikan :